"Apa nyonya tau, siapa yang tinggal di kamar tersebut?" tanya detektif sambil melirik ke arah kamar tempat kejadian.
"Ketika saya masih berumur 10 tahun, kamar ini tidak pernah di isi seorang sama sekali. Namun baru 2 minggu yang lalu, kamar ini akhirnya ada yang mengisinya. Saya hanyalah seorang nenek tua yang renta." Mohon nenek tua kepada detektif.
"Terima kasih nyonya, tidak perlu cemas. Apa nyonya tahu idetintas asli seseorang yang tinggal dikamar ini?" Tanya ulang detektif.
"Saat dia menghampiri saya, ia membawa sebuah kantung kertas berisi sayuran. Dan ia menanyakan saya apa ada kamar yang kosong, rambutnya pirang dan terkuncir rapih dengan satu kunciran kebelakang."
"Identitas yang ada di mayat, tidak sama seperti apa yang nyonya sebutkan barusan. Bagaimana jika 2 teriakan perempuan dan disusul teriakan laki-laki, namun yang ada di tempat kejadian hanya ada 1 mayat laki-laki"
"Maaf, saya tidak tahu"
"Untuk pertanyaan selanjutnya, apa nyonya tahu siapakah orang yang nyonya sebutkan identitasnya barusan?"
"Saya tidak tahu, memangnya siapa orang itu?"
"Dia adalah salah satu partner saya selama memecahkan misteri, dan dia bukan orang yang nyonya seharusnya curigai. Kalau begitu identitas yang nyonya berikan bukanlah pelaku utama kejadian ini."
"Maafkan saya,"
"Di kamar korban ada 3 slop kunci yang dapat digunakan, dan apartemen milik nyonya ini hanya memberikan satu kunci untuk pengunjung yang tinggal. Jadi, mengapa nyonya tidak memberikan sisa 2 kunci lagi?"
"Saya pikir dengan memberikan 1 kunci ke pengunjung, kunci tersebut cukup untuk membuat mereka aman."
"Namun, dikepala saya.. Justru hanya dengan memberikan 1 kunci ke pengunjung sebenarnya membuat mereka terancam."
"30 tahun apartemen saya ini sudah berdiri dan semua pengunnjung merasa tidak masalah jika hanya di berikan satu kunci. Dan jika Tuan tau, kunci 3 hanya bisa di kunci dari dalam, dan kunci kedua haruslah digunakan apabila kunci di dalam juga menyangkut di dalam."
"Dan jika saya lihat sendiri, tidak ada kunci apapun yang menyangkut di pintu kamar kejadian. Saya hanya melihat saja ada yang janggal dari tangan korban yang menunjuk ke arah jendela dan di jari manisnya agak menekuk kedalam."
"Mungkin anda bisa bertanya ke pasangan suami-istri yang baru menikah di kamar sebelahnya, kamar 103"
"Terima kasih atas bantuan nyonya, tapi saya harap anda akan terus memberikan informasi yang saya butuhkan."
To be continued.
Writed by : Almuhdi Alif
Editor : Yoga Aditya
0 Komentar untuk "Misteri 102"